JAKARTA, ACEHZONE.COM – Dilansir dari detikfinance, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Panjaitan, menyebut proyek ekatalog menjadi salah satu ‘sarang’ korupsi. Pasalnya, dana yang beredar didalamnya cukup besar, yakni Rp 1.600 triliun.
“Karena ekatalog itu Rp 1.600 triliun yang bisa kita masukkan ke dalam. Yaitu Rp 1.200 triliun dari belanja pemerintah, dan Rp 400 triliun dari belanja BUMN. Sama dengan US$ 105 miliar. Jadi kita nggak usah cari yang mana macam korupsi. Itu salah satu tempatnya. Sarangnya, targeted, “ungkap Luhut pada acara Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi 2023-2024, di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2021).
Menurut Luhut, perlu dilakukan beberapa perombakan terkait proyek ekatalog. Dengan membereskan sistem dalam ekatalog, ia percaya, keuangan negara akan membaik.
Seperti usulan yang ia sampaikan kepada Presiden Joko Widodo untuk melibatkan Abdullah Azwar Anas yang kala itu menjabat sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan barang dan jasa Pemerintah (LKPP).
“Proses pak Anas masuk ini pun berliku. Tapi begitu pak Anas masuk, angka yang awalnya 9 ribu (produk) didalam, hari ini teman-teman sekalian, itu sudah 2,3 juta. Jadi 2,3 juta item, “ucapnya.
Luhut menyampaikan, dari target yang semula hanya Rp 400 triliun masuk dari ekatalog tahun ini, kini besaran dana masuknya bahkan sudah hampir mencapai 900 triliun.
Dari setiap dana Rp 400 triliun yang diterima dari produksi dalam negeri, Luhut mengklaim, akan tercipta 2 juta lapangan kerja.
“Jadi kalau kita bisa membuat Rp 400 triliun dan itu dibuat dalam negeri, (terbentuk) 2 juta lapangan kerja. Itu akan berdampak pada 1,7 persen pertumbuhan ekonomi kita on top, “ujar Luhut.
“Jadi bapak ibu sekalian, dampaknya itu super besar. Jadi kalau negara ini mau maju, itu saja kita beresin. Kita nyari investasi US$ 5 miliar itu bergerak. Saya ngalami, nggak gampang, “tegasnya.