Header web MDJ (1166 × 390 piksel)
Header Web ACI (1166 × 390 piksel)
Acehzone.com (1166 × 390 piksel)
previous arrow
next arrow

Home / Kuliner

Senin, 26 September 2022 - 10:07 WIB

Tentang Memek, Makanan Khas Simeulue yang Jadi WBTB

ACEHZONE.COM | SIMEULUE – Masyarakat Simeulue, Aceh memiliki makanan khas dengan nama yang unik, memek. Kudapan berbentuk bubur ini dulunya menjadi bekal bagi warga setempat saat berpergian.

Mendengar nama memek, sebagian orang langsung berpikiran kotor. Tapi meski namanya berkonotasi negatif, kuliner khas Pulau Simeulue ini bikin ketagihan.

Bahan yang harus disiapkan untuk membuat memek antara lain beras ketan, pisang, santan, garam serta gula. Pisang ditumbuk kasar, dan beras digongseng.

Ketika dimakan, rasa pisang dan beras gongseng lebih terasa. Aroma dari beras gongseng juga menusuk ke hidung. Sekilas, bentuk memek ini mirip seperti bubur.

Dikutip detikSumut dari situs warisan budaya Kemdikbud, Minggu (25/9/2022), sejarah makanan ini diwariskan dari generasi ke generasi di sana hanya lewat lisan sehingga tidak diketahui pasti sejak kapan keberadaannya. Masyarakat di pulau Simeulue disebut semuanya mengetahui tentang kudapan tradisional tersebut.

Baca Juga :  Toet Apam Warisan Budaya Endatu Masyarakat Pidie

“Adapun dalam bahasa daerah Simeulue memek artinya mengunyah,” tulis situs tersebut.

Dalam situs itu dijelaskan, memek sudah dikenal masyarakat Simeulue secara turun temurun sejak masa lalu. Pada zaman dulu, masyarakat Simeulue menyiapkan memek sebagai bekal ketika istirahat saat berpergian.

“Semua masyarakat Simeulue kenal akan makanan Memek, bahkan bapak-bapak bisa juga membuatnya,” tulis situs itu.

Memek makanan yang cukup praktis di mana masyarakat Simeulue bila berpergian antar pulau dengan kapal pasti menyediakan memek sebagai bekal makanan di perjalanan dikarenakan mudah cara memasaknya,” jelasnya.

Masyarakat di Simeulue yang ingin merantau juga disebut membawa sebagai bekal. Pada zaman sekarang, memek menjadi makanan khas untuk menyambut tamu penting yang datang ke Simeulue serta saat hari-hari tertentu.

“Menurut masyarakat Simeulue, masakan ini tidak diketahui awal kemunculannya, namun sudah menjadi turun temurun dari orang tua sebelumnya, bahkan hingga saat ini sudah banyak digunakan untuk acara-acara tertentu,” isi situs tersebut.

Baca Juga :  Festival Kuliner Aceh Digelar di Bogor

Seorang warga Simeulue, Almawati, mengatakan, nama memek memiliki arti mengunyah-nguyah atau menggigit. Pada masa dulu, nenek moyang mereka kerap mengunyah-nguyah beras ketan yang sudah dicampur pisang sehingga muncul istilah mamemek. Lambat laun, makanan tersebut disebut dengan memek.

“Di daerah kami tetap bilang namanya memek. Tidak boleh diganti namanya,” ujar Almawati beberapa waktu lalu.

Menurut Almawati, masyarakat Simeulue sejak zaman dulu membuat memek untuk disantap bareng keluarga. “Ini makanan khas Simeulue, warisan lelulur,” ujarnya.

Kuliner memek ini telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia pada 2019 lalu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Acehzone.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Acehzone.com”, caranya klik link https://t.me/acehzone, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Share :

Baca Juga

Toet Apam Warisan Budaya Endatu Masyarakat Pidie Acehzone.com

Aceh

Toet Apam Warisan Budaya Endatu Masyarakat Pidie
Festival Kuliner Aceh Digelar di Bogor Acehzone.com

Kuliner

Festival Kuliner Aceh Digelar di Bogor