ACEHZONE.COM | BANDA ACEH – Sebanyak 504 siswa Sekolah Dasar (SD) di Banda Aceh mengikuti Festival Permainan Tradisional Anak di Stadion Harapan Bangsa, pada Sabtu (17/9).
Ketua Panitia, Nurmatias mengatakan, kalau setiap kecamatan di Banda Aceh mengirimkan peserta untuk mengikuti kegiatan festival permainan anak tersebut.
“Kegiatan ini sudah kita lakukan sejak 11 tahun yang lalu, namun terhenti karena pandemi Covid-19 yang melanda.
Tahun ini kita mencoba lagi kegiatan ini, sudah kita laksanakan cabang permainan anak tradisional yaitu tarik tambang, engklek, terompah panjang, egrang, hadang, tarik situek, gasing, lari balok,” kata Nurmatias.
Menurut Nurmatias, peserta berasal dari 13 gugus dan 9 kecamatan, dimana peserta-peserta ini telah diseleksi dari gugusnya masing-masing. Kemudian, mereka mewakili kecamatannya.
“Kita laksanakan kegiatan untuk seluruh Banda Aceh dan alhamdulilah animo dari peserta cukup baik. Kegiatan ini salah satu cara memberi perhatian kepada anak-anak kita yang selama ini lebih banyak main gadget, sehingga terbentuk karakter individu atau rasa kepedulian yang masih kurang,” ungkapnya.
Akan tetapi, sambungnya, dengan digelar permainan anak tradisional, banyak hal yang dapat dilakukan dalam rangka edukasi atau interaksi sosial. “Tidak kompetisi saja rasa kebersamaan dan rasa persaudaraan dipupuk dalam kegiatan tersebut.
Meski kegiatan cuma satu hari, kami berharap di sekolah ada kurikulum muatan lokal yang berkaitan dengan permainan tradisional anak atau kearifan lokal,” pungkasnya.
• ITBOX Solusi Pintar Belajar Digital
• Cara Menghasilkan Uang dari Internet Marketing
• Jasa Pengiriman Mobil ke Seluruh Indonesia
Sementara itu, salah seorang guru SD 10 Banda Aceh, Siska mengungkapkan, kalau dirinya membawa anak-anak dari gugus manggis, Kecamatan Lueng Bata dengan total murid 50 orang.
“Persiapannya lumayan matang, ada 2 minggu mempersiapkan siswa dan siswi untuk latihan. Setiap gugus dilakukan seleksi antar sekolah, tidak semuanya berasal dari sekolah yang sama. Ini kelas atas 4, 5, dan 6,” tuturnya.
Sementara, salah satu siswa dari SD 2 Banda Aceh, Farasya yang mengikuti perlombaan hadang mengaku sangat senang mengikuti kegiatan tersebut.
“Kita membutuhkan tenaga kekuatan dan kegesitan, kita sekali main itu 8 menit dan sudah 3 kali bermain. Paling susah SD Kuta Alam karena sangat gesit,” tutupnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Acehzone.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Acehzone.com”, caranya klik link https://t.me/acehzone, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.