ACEHZONE.COM | BANDA ACEH – Sejumlah mahasiswa terluka akibat bentrok dengan aparat keamanan dalam aksi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di gedung DPR Aceh, Banda Aceh, Rabu, 7 September 2022. Para korban lantas dibawa ke Klinik Kesehatan DPR Aceh untuk mendapat penanganan medis.
Dari amatan di lapangan, terdapat sejumlah mahasiswa dan petugas keamanan yang terluka akibat bentrokan tersebut. Beberapa diantaranya juga telah dibawa rekan sesama mahasiswa ke rumah sakit terdekat menggunakan sepeda motor. Hingga saat ini belum diketahui berapa total korban yang luka-luka, setelah kerusuhan yang terjadi di gedung DPR Aceh.
Seperti diketahui, mahasiswa UIN Ar Raniry menggelar aksi protes lanjutan di DPR Aceh, Banda Aceh, pada Rabu siang. Mereka datang dengan cara konvoi menggunakan sepeda motor pada pukul 11.45 WIB.
Setiba di gerbang kantor DPR Aceh, para mahasiswa yang berjumlah ratusan orang tersebut dihadang petugas keamanan dari Satpol PP dan personil polisi. Petugas juga melarang mahasiswa untuk masuk ke dalam yang mengakibatkan aksi saling dorong di pintu pagar.
Petugas kepolisian kemudian menyemprotkan water canon ke arah massa. Selain itu, petugas keamanan juga menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan. Massa yang tersulut emosi karena tidak bisa masuk ke gedung DPR Aceh lantas melampiaskan kemarahannya dengan membakar sejumlah papan bunga di jalan Tgk. H. M. Daud Beureueh. Beberapa demonstran juga turut melawan dengan melempar kembali gas air mata ke arah petugas keamanan.
Mendapat kabar adanya mahasiswa yang luka-luka di aksi demonstrasi tadi, Wakil Ketua DPR Aceh, Safaruddin, bersama sejumlah anggota dewan lantas menjenguk para korban mahasiswa yang sedang dirawat di klinik kesehatan DPR Aceh.
Iklan Untuk Anda :
1. Jasa Pengiriman Mobil ke Seluruh Indonesia Advertisement by
2. Belanja Online, PASTI MURAH Advertisement by
3. Cara Menghasilkan Uang dari Internet Marketing Advertisement by
Massa aksi penolakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang sempat dibubarkan dengan tembakan gas air mata kembali berkumpul di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA).
Mereka masih meminta kepada pihak keamanan untuk diberikan kesempatan masuk ke dalam halaman gedung parlemen tingkat provinsi tersebut.
“Pak kami hanya ingin masuk, buka pintunya,” pinta massa yang ingin masuk.
Meski demikian, Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Banda Aceh, Komisaris Besar Polisi (KBP), Joko Krisdiyanto, yang berada di lokasi, enggan membuka.
Alasannya dikarenakan para mahasiswa diperkirakan akan melakukan kerusakan di Gedung DPRA seperti yang dilakukan di aksi pertama, pada Senin, 5 September 2022 lalu.
“Kami tidak akan membuka pintunya, kami takutkan kalian akan membuat kerusakan di dalam gedung,” kata Joko.
Sehubungan dengan itu, Joko juga menyayangkan aksi yang dianggap anarkis dilakukan mahasiswa dengan melemparkan batu ke petugas.
“Kami mendapatkan lemparan dari adik-adik, ini sudah anarkis,” kata Kapolresta Banda Aceh.
Sementara itu, mahasiswa juga memprotes tindakan aparat keamanan yang melakukan penyemprotan air serta menembakkan gas air mata.
“Tapi orang bapak duluan yang menyiram dan menembak,” ujar massa membalas.
Hingga berita ini disiarkan, massa kembali meninggalkan Gedung DPRA dengan berjalan ke arah Simpang Jambo Tape.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Acehzone.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Acehzone.com”, caranya klik link https://t.me/acehzone, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.