Header web MDJ (1166 × 390 piksel)
Header Web ACI (1166 × 390 piksel)
Acehzone.com (1166 × 390 piksel)
previous arrow
next arrow

Home / Lingkungan / Travel

Kamis, 20 Oktober 2022 - 08:44 WIB

Riwayat Marunda: Habis Mangrove Terbitlah Rumah, Pabrik, dan Polusi

ACEHZONE.COM | JAKARTA – Pantai Marunda berbeda dengan pantai-pantai pada umumnya yang memiliki hamparan pasir luas. Pantai ini menyuguhkan pemandangan pabrik dan kapal-kapal barang yang dapat dinikmati dari tanggul pemecah ombak.

Bila berkunjung ke sana, traveler akan mendapati kawasan bakau atau mangrove yang jumlahnya tak sebanding dengan luasnya lautan. Traveler juga akan menemukan rumah-rumah warga bahkan cagar budaya seperti Rumah Si Pitung dan Masjid Al Alam Marunda yang berdiri di balik tanggul.

Kondisi pantai ini tentu jauh berbeda dengan pantai yang traveler bayangkan. Air lautnya kotor tercemar limbah dan sampah-sampah yang bermuara di sana.

Kondisi ini tampak menyedihkan. Padahal dulu, Pantai Marunda pernah menjadi primadona bagi masyarakat pesisir.

Baca Juga :  Lion Air Akan Buka Lagi Penerbangan Umrah dari Aceh ke Arab Saudi

Cerita nostalgia itu dari Ruwinda, salah satu warga yang sudah setengah dekade tinggal di Marunda. Ruwinda mengatakan, dulunya Pantai Marunda ini juga memiliki pasir bersih yang dapat dinikmati untuk wisata.

“Dulu waktu saya masih kecil, saya sering memungut keong-keong di pasir untuk dijual,” kenangnya.

Kala itu sekitar tahun 1970-1980-an, Ruwinda harus naik perahu bila ingin ke Pantai Marunda. Ia akan melewati hutan-hutan mangrove dan tambak milik warga.

“Dulu mangrovenya ini banyak. Hutan dulu ini. Tapi dipotong mangrovenya untuk jadi lahan permukiman,” kata dia.

“Dulu ini banyak pohon mangrove sampai ditebang-tebang tapi sekarang sudah sering banjir rob, pada ditanami lagi. Tapi tetap nggak bisa sebanyak dulu,” imbuhnya.

Baca Juga :  BPBD Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Simeulue, Perahu Nelayan Sampai Hancur Dihantam Badai

Tak ayal hilangnya hutan mangrove di Pantai Marunda membuat tempat itu kerap dihantam banjir rob. Abrasi pantai yang terjadi selama hampir 50 tahun terakhir telah mengikis bibir pantai. Kondisi itu diperparah dengan penambangan pasir yang juga dilakukan di sana.

Saat ini, Marunda lebih dikenal sebagai kawasan padat penduduk. Di sana berdiri sejumlah rumah susun (rusun) serta pabrik-pabrik.

Alih fungsi lahan ini membuat kawasan Marunda kian rentan tenggelam. Pasalnya tak ada lagi mangrove yang berjejer membentengi gelombang air laut. Begitupun dengan aktivitas penyedotan air tanah yang masif karena padatnya penduduk, menyebabkan penurunan muka tanah.

Share :

Baca Juga

Syarat Masuk Singapura Mulai 29 Agustus, dari Masker hingga Karantina Acehzone.com

Travel

Syarat Masuk Singapura Mulai 29 Agustus, dari Masker hingga Karantina
Berkunjung ke Aceh? Ini 5 Tempat Wisata Pantai yang Wajib Anda Kunjungi Acehzone.com

Travel

Berkunjung ke Aceh? Ini 5 Tempat Wisata Pantai yang Wajib Anda Kunjungi
Prakiraan Cuaca di Banda Aceh, Lhokseumawe & Beberapa Daerah Hujan, Kamis 1 September 2022 Acehzone.com

Lingkungan

Prakiraan Cuaca di Banda Aceh, Lhokseumawe & Beberapa Daerah Hujan, Kamis 1 September 2022
DPRA Gelar RDP Pansus Perizinan, Migas, Minerba dan Energi 2023 Acehzone.com

Aceh

DPRA Gelar RDP Pansus Perizinan, Migas, Minerba dan Energi 2023
Mobil bermasalah dan malas macet dijalan Acehzone.com

Jasa Pengiriman Mobil

Mobil bermasalah dan malas macet dijalan
AirAsia Banda Aceh-Kuala Lumpur Mulai Terbang Senin Lusa, Harga Tiket Mulai Rp 700-an Ribu Acehzone.com

Travel

AirAsia Banda Aceh-Kuala Lumpur Mulai Terbang Senin Lusa, Harga Tiket Mulai Rp 700-an Ribu
Tiap Tahun Padi di Paya Laot Abdya Tergenang Banjir Acehzone.com

Lingkungan

Tiap Tahun Padi di Paya Laot Abdya Tergenang Banjir
Soal Pengerukan Pelabuhan Kuala Langsa, Said Mahdum Minta Dukungan Pj Gubernur Aceh Acehzone.com

Lingkungan

Soal Pengerukan Pelabuhan Kuala Langsa, Said Mahdum Minta Dukungan Pj Gubernur Aceh