Header web MDJ (1166 × 390 piksel)
Header Web ACI (1166 × 390 piksel)
Acehzone.com (1166 × 390 piksel)
previous arrow
next arrow

Home / Nusantara / Sulawesi Tengah

Senin, 16 Januari 2023 - 08:17 WIB

Profil PT GNI yang Pekerja Lokal dan Asingnya Bentrok hingga Tewaskan 2 Orang

Tangkapan Layar Kerusuhan di PT GNI Morowali. Foto: Dok. Istimewa

Tangkapan Layar Kerusuhan di PT GNI Morowali. Foto: Dok. Istimewa

MOROWALI UTARA, ACEHZONE.COM – Kerusuhan terjadi di PT Gunbuster Nickel Industri (GNI), Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Kejadian itu menyebabkan dua orang pekerja meninggal. Tak hanya itu, fasilitas PT GNI juga hangus terbakar.

Camat Petasi Timur, Morowali Utara, Novri mengaku, tak mengetahui pasti kerusuhan tersebut. Tapi, kata dia, kerusuhan kali ini, merupakan yang terbesar dan terparah.

“Kalau masalah ribut-ribut ini, sebenarnya tidak sering. Cuma ini yang terparah,” kata Novri kepada kumparan, Minggu (15/1).

Keributan berawal dari demo. Kemudian terjadi aksi anarkis yang berujung perkelahian antara pekerja lokal dan asing, menyebabkan dua pekerja tewas. Masing-masing, 1 TKA dan 1 TKI.

“Hanya informasi beredar mereka itu ribut. Tapi kita seharusnya juga telusuri dulu, apa penyebabnya. Jangan sampai, sengaja ada provokasi,” ungkapnya.

Masyarakat Morowali Utara dan khususnya, Petasi Timur, tidak pernah mempersoalkan keberadaan pekerja asing. Sehingga, ia mengaku heran dengan kerusuhan itu.

“Keberadaan WNA tidak dipermasalahkan. Saya juga belum tahu benang merahnya, hubungan TKA dan TKI sampai bentrok. Tapi tentunya ada penyebabnya,” tegasnya.

Sekilas PT GNI

PT GNI merupakan pabrik pengolahan pemurnian atau smelter nikel di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah yang didirikan pada 2019. Pemiliknya merupakan investor asal Cina yakni Jiangsu Delong Nickel Industry Co.Ltd.

Baca Juga :  Tionghoa Bireuen, Bukan Cina di Morowali

Pembukaan pabriknya diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 27 Desember 2021 lalu. Tetapi, acara peresmian digelar di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

GNI berkomitmen mendorong percepatan hilirisasi industri untuk memberikan nilai tambah pada bahan baku di Indonesia.

Selain itu, keberadaan kawasan industri tersebut bertujuan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Hal ini karena industri smelter dapat menciptakan banyak lapangan pekerjaan, meningkatkan devisa negara atas ekspor produk olahan smelter, memberikan kontribusi pajak kepada negara, menciptakan multiplier economic effect di wilayah terkait dan yang tidak kalah penting terjadinya transfer of knowledge.

Dengan total nilai investasi sekitar Rp 42,9 Triliun, GNI secara keseluruhan akan mengoperasikan 24-line smelter yang mengadopsi teknologi Rotary Kiln Electric Furnace.

Smelter GNI akan mengolah raw material yaitu bijih nikel menjadi feronikel dengan kadar 10-12%, dengan kapasitas produksi sebesar 1.800.000 Ton feronikel per tahun, yang membutuhkan suplai/konsumsi bijih nikel sebesar 21.600.000 WMT per tahun.

Baca Juga :  Tgk Irawan Abdullah Minta Cagar Budaya Jadi Destinasi Edukatif

Sejak tahap pembangunan konstruksi hingga saat ini, PT GNI telah menyerap sekitar 5.200 tenaga kerja lokal. Penyerapan tenaga kerja akan terus bertambah, demi tercapainya adaptasi model bisnis, teknologi, dan transfer of knowledge tersebut di Indonesia.

“Insya Allah jika proyek kami berjalan keseluruhan akan menyerap sekitar 60.000 tenaga kerja lokal, dengan lebih dari 90% kebutuhan tenaga kerja Indonesia, yang tentunya akan menempati posisi pekerjaan seluruh lapisan hingga tenaga manajerial di smelter,” kata Direktur Utama PT Gunbuster Nickel Industry, Wisma Bharuna.

Wisma menyebut, stabilitas suplai baik dari segi kualitas maupun kuantitas merupakan sebuah kunci keberhasilan sebuah smelter.

Salah satu langkah strategis yang telah dilakukan PT GNI adalah dengan melakukan penandatanganan Perjanjian Pendahuluan untuk mengatur rencana kerja sama antara GNI dan PT Aneka Tambang Tbk atau ANTAM pada 6 Mei 2021.

Selain pekerja lokal terdapat juga tenaga kerja asing asal China. Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Kabupaten Morowali Utara, Yanis Lakawa mengatakan pekerja asing yang terdaftar dalam sistem kurang lebih 533 orang. Sedangkan pekerja lokal dari hasil pemberitahuan GNI mencapai 11.000 orang.

Share :

Baca Juga

Pemerintah Diingatkan Hati-hati Soal Pemangkasan Bandara Internasional Acehzone.com

Aceh

Pemerintah Diingatkan Hati-hati Soal Pemangkasan Bandara Internasional
Pemanfaatan Digital Marketing Di Era Digitalisasi Acehzone.com

Aceh

Pemanfaatan Digital Marketing Di Era Digitalisasi
Hujan diprakirakan turun di kebanyakan kota besar Indonesia Acehzone.com

Nusantara

Hujan diprakirakan turun di kebanyakan kota besar Indonesia
Presiden: Biaya Haji Masih Proses Kajian Acehzone.com

Nusantara

Presiden: Biaya Haji Masih Proses Kajian
BMA Respon Kebutuhan Mendesak Masyarakat Lewat Layanan BaGAH Acehzone.com

Nusantara

BMA Respon Kebutuhan Mendesak Masyarakat Lewat Layanan BaGAH
Falevi: Sekda Aceh Jangan Over Acting Terkait Penanganan Stunting Acehzone.com

Nusantara

Falevi: Sekda Aceh Jangan Over Acting Terkait Penanganan Stunting
ACEHZONE.com MOU Dengan HMPS-Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Acehzone.com

Info Kampus

ACEHZONE.com MOU Dengan HMPS-Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gunung Api Semeru Muntahkan APG Sejauh Tujuh Kilometer Acehzone.com

Bencana

Gunung Api Semeru Muntahkan APG Sejauh Tujuh Kilometer