JAKARTA, ACEHZONE.COM – Pesawat milik maskapai Susi Air dibakar di Landasan Terbang Paro, Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2) pagi.
Founder Susi Air, Susi Pudjiastuti mengatakan pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK-BVY tersebut berisi 6 penumpang dan 1 pilot.
Pesawat Susi Air tersebut lepas landas dari Bandara Moses Kilangin, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada pukul 05.33 WIT. Susi menyebut, pesawat mendarat dengan selamat di Landasan Terbang Paro pada 06.17 WIT.
“Pesawat mendarat dengan selamat di Paro pada pukul 06.17 WIT,” ujar Susi Pudjiastuti.
Manajemen Susi Air mendapat informasi bahwa pesawat tersebut masih berada di Paro pada pukul 07.28 WIT. Lalu tak lama kemudian, terdapat pergerakan dari pilot yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.
“Pada pukul 08.05 WIT, diinformasikan melalui GPS portable milik pilot bergerak ke arah selatan,” kata Susi. Informasi mengenai terbakarnya pesawat Susi Air di Paro didapat dari pilot Susi Air lain yang baru saja terbang dari Distrik Dekai ke Bandara Moses Kilangin.
“09.57 WIT, penerbangan PK-BVC melaporkan bahwa pesawat PK-BVY terbakar di landasan dan tidak ada orang di sekitarnya termasuk pilot,” ungkap Susi.
Komandan Korem 172/PWY Brigjen Juinta Omboh Sembiring membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut pelaku pembakaran pesawat sebagai Kelompok Separatis Teroris (KST) di bawa komando Egianus Kogoya.
“Benar pesawat susi air sudah dibakar. Pelaku pembakaran diduga kuat dilakukan oleh Kelompok Separatis Teroris pimpinan Egianus Kogoya,” kata Sembiring, lewat pesan singkatnya.
Hanya, Danrem belum mengetahui kondisi pilot dari pesawat Susi Air tersebut.”Untuk kondisi Pilot dan Co Pilot kami belum bisa memastikan. Namun kita doakan semoga mereka selamat,” singkatnya.
Sementara itu, Polda Papua belum bisa memastikan apakah pesawat tersebut terbakar akibat kecelakaan atau dibakar oleh oknum tertentu. “Benar ada pesawat terbakar. Kita belum bisa pastikan penyebabnya,” ujar Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani, saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Berikut nama pilot dan penumpang pesawat Susi Air:
1. Philips (Pilot)
2. Demanus Gwijangge
3. Minda Gwijangge
4. Pelenus Gwijangge
5. Meita Gwijangge
6. Wetina W (bayi)
Panglima Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Ndugama, Egianus Kogoya bersama pasukannya berhasil membakar pesawat Susi Air di Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan. Dalam laporannya, Egianus Kogoya mengatakan, mereka telah melakukan aksi pembakaaran pesawat Susi Air di Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada Selasa (7/2) dengan alasan yang masuk akal.
“Kami Kodap III Ndugama-Derakma sudah membakar satu pesawat Jenis Susi Air nomor registrasi PK-BVY di lapangan terbang Distrik Paro, Kabupaten Nduga. Pesawat tersebut dari Mimika terbang ke Distrik Paro pukul 06:26 WIT,” kata Sebby Sambom dalam keterangan persnya.
Ia menyebut, pilot pesawat Susi Air ditahan dan dia menjadi sandera. Penyanderaan ini merupakan kedua kalinya dilakukan.
Menurutnya, penyanderaan pertama penyelenggaraan Tim Lorenz pada tahun 1996 di Mapenduma oleh beberapa Jenderal, antara lain Kely Kwalyk, Daniel Yudas Kogeya, Silas Elmin Kogoya dan kawan-kawan sesuai fakta sejarah.
Berikut pernyataan sikap KKB Pimpinam Egianus Kogoya.
1. Semua penerbangan jalur masuk ke Kabupaten Nduga mulai sekarang stop.
2. Roda pemerintahan Kabupaten Nduga sebelum alm YG berbeda dengan PJ sekarang, dalam hal ini setelah PJ Bupati dilantik banyak penangkapan masyarakat sipil, pengungsi, pemerkosaan terhadap mama di kebun.
3. Pilot kami sandera dan kami sedang bawa keluar. Untuk itu anggota TNI dan Polri tidak boleh tembak atau interogasi masyarakat sipil Nduga sembarangan. Karena yang melakukan adalah kami TPNPB OPM Kodap III Ndugama-Derakma dibawah Pimpinan Panglima Egianus Kogoya.
4. TPNPB 36 KODAP se-Tanah Papua segera bergerak
5. Kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma tidak akan pernah kasih kembali atau kasih lepas pilot yang kami sandera ini.
6. Sesuai sikap kami, TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma, segala jenis pembangunan di Tanah Ndugama kami sudah tolak resmi. Apabila ada pembangunan di Ndugama apa lagi di distrik-distrik yang pengungsian, maka kami akan sapu bersih, dengan itu kami TPNPB lakukan sesuai sikap keputusan secara militer TPNPB;
7. Dan selama ini hampir 1 tahun kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma sudah istrahat sekalian dalam duka nasional.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri membantah kasus pembakaran pesawat Susi Air di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi Gubernur nonaktif Papua Lukas Enembe. “Tidak ada (kaitan dengan kasus Lukas Enembe-red),” ucap Mathius di Gedung Merah Putih KPK Jakarta Selatan.
Fakhiri mengatakan, pembakaran pesawat Susi Air itu terjadi setelah adanya pengancaman kepada pekerja puskesmas di lokasi tersebut.
“Ada pengancaman terhadap pekerja puskesmas. Kita berusaha untuk evakuasi. Namun pesawat yang kita kirim tadi pagi ya dibakar,” jelasnya.
Dia pun memastikan aksi pembakaran dari KKB itu tengah diselidiki. “Ya ada gangguan sedikit dari kelompok bersenjata. Kita sudah berusaha tangani nanti kita akan ke sana untuk bagaimana masyarakat di sana,” ucapnya.
Fakhiri kemarin diketahui hadir di KPK terkait pembahasan kasus korupsi Lukas Enembe. Namun ia enggan membeberkan pertemuan tersebut.
Sumber: SERAMBI