ACEHZONE.com | KUALA SIMPANG – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto didampingi oleh Deputi Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan, Kakordalops BNPB Brigjen TNI Lukmansyah melakukan peninjauan langsung kondisi banjir di Kabupaten Aceh Tamiang.
Kunjungan ini dimaksudkan untuk meninjau langsung kondisi wilayah yang terdampak banjir di Aceh Tamiang, sekaligus berkoordinasi terkait penanganan banjir dengan pemerintah daerah setempat. “Kami hadir untuk memastikan penanganan darurat bencana berjalan dengan efektif,” ujar Suharyanto, dalam siaran pers BNPB, Selasa (8/11).
Namun, dalam kunjungan Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto di lokasi pengungsian Gedung Nasional Kualasimpang pada Selasa (8/11) juga menyerahkan bantuan sebesar Rp750 juta di berikan BNPB paska bencana banjir yang melanda hampir seluruh wilayah di Kabupaten Aceh Tamiang selama sepekan kemarin.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala BNPB Letjen Suharyanto mengatakan, jumlah bantuan yang diberikan pihaknya itu nantinya dapat dipergunakan pemerintah daerah itu, baik digunakan untuk kebutuhan logistik korban banjir dan juga biaya penanganan lainnya.
“ Rp250 juta untuk kebutuhan logistik di setiap posko pengungsian, sedangkan Rp500 juta biaya penanganan operasional dan lainnya,” sebut Suharyanto dan menyampaikan, selain memberikan bantuan kebutuhan makanan terhadap korban banjir di kabupaten Aceh Tamiang, pihaknya menyebut akan memprioritaskan pembangunan tanggul sungai yang berada di wilayah hilir Kabupaten Aceh Tamiang.
“ Tadi saya bersama unsur pemerintah daerah telah melakukan rapat, salah satunya membahas permasalahan tanggul di wilayah hilir,” terang Suharyanto, dan mengatakan pembahasan itu, dirasakan cukup penting dilakukan mengingat Kabupaten Aceh Tamiang merupakan daerah yang setiap tahunnya di landa banjir.
Bila perlu, kata dia, anggaran taktis yang dimiliki BNPB nantinya akan di gunakan untuk pembangunan tanggul sungai di Aceh Tamiang nantinya. “ Terlepas nantinya siapa yang akan mengerjakannya, yang penting tanggul itu terbangun,” tegasnya sembari mengaku, akan membantu dan merecovery semua yang terdampak banjir di Aceh Tamiang.
Sementara itu, Bupati Aceh Tamiang, Mursil mengaku akan terus mendorong pihak pemerintah provinsi maupun pusat untuk membantu pemulihan di segala sisi paska banjir yang melanda Kabupaten Aceh Tamiang. “ Sudah kita sampaikan ke pak Suharyanto, semua sudah disetujui,” tegasnya.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Minggu (6/11) pukul 15.00 WIB, banjir yang merendam dua belas kecamatan di Aceh Tamiang setelah diguyur hujan lebat pada Senin (31/10) dan merendam 7.700 rumah warga dengan tinggi muka air mencapai 1,2 meter.
Adapun kecamatan yang terdampak meliputi Tamiang Hulu, Bandar Pusaka, Sekerak, Karang Batu, Manyak Payed, Banda Mulia, kemudian Seruway, Kejuruan Muda, Bendahara, Rantau, Tenggulun dan Kota Kuala Simpang.
Tim Reaksi Cepat BNPB mencatat per Senin (7/11) pukul 20.00 Wib, sebanyak 157.117 jiwa mengungsi pada 342 titik pengungsian. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tamiang melakukan pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, mengaktifkan posko serta pembersihan area terdampak bersama tim gabungan dan pendataan lanjutan di lapangan.
BPBD Kabupaten Aceh Tamiang melaporkan per Selasa (8/11) sebanyak 132 kampung terendam dan 43 kampung terisolir. Selain rumah warga, banjir turut merendam 122 fasilitas pendidikan, 94 fasilitas kesehatan, 14 sarana prasarana gedung pemerintah dan 86 sarana ibadah, sebanyak 4.836 hektar lahan pertanian dan 2.129 area budidaya perikanan terdampak peristiwa ini.
Berdasarkan hasil pemantauan visual di lapangan, saat ini hujan ringan masih melanda beberapa area terdampak sehingga cukup menghambat proses pembersihan dan menyebabkan peningkatan tinggi muka air.