ACEHZONE.COM – Di berbagai belahan dunia, banyak peristiwa penting terjadi pada tanggal 24 September, dari tahun ke tahun. Tak sedikit dari peristiwa itu menjadi catatan sejarah penting bagi perjalanan hidup manusia.
Berikut sejumlah peristiwa penting di tanggal 24 September, yang dirangkum Acehzone.com dari galamedia.com dan wikipedia.org:
1664
Belanda menyerahkan Amsterdam Baru (Nieuw Amsterdam) kepada Inggris.
1960
Hari Tani Nasional dirayakan setiap tanggal 24 September, terutama oleh para petani di seluruh Indonesia.
Tanggal 24 September ditetapkan sebagai pengingat bahwa pada tanggal itu di tahun 1960 silam, Presiden RI Soekarno menetapkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA 1960).
1973
Guinea-Bissau, resmi Republik Guinea-Bissau, adalah sebuah negara yang berada di Afrika Barat. Negara ini berbatasan dengan Senegal di utara dan Guinea di sebelah selatan dan timur, dan Samudera Atlantik di sebelah barat.
Negara ini mencakup 36.125 km², dengan populasi sekitar 1.600.000 jiwa. Guinea-Bissau dulu merupakan bagian dari Kerajaan Kaabu, yang merupakan bagian dari Kekaisaran Mali.
Bagian dari kerajaan ini bertahan hingga abad ke-18, sementara beberapa bagian lainnya adalah bagian dari Kekaisaran Portugal. Kemudian Guinea-Bissau menjadi bagian dari koloni Portugal, Guinea Portugal pada abad ke-19.
Setelah kemerdekaan, dideklarasikan pada 1973 dan diakui pada 1974, nama ibu kotanya, Bissau, ditambahkan ke dalam nama negara untuk menghindari kekeliruan dengan negara Guinea.
1983
Mohammad Roem lahir di Parakan, Temanggung, 16 Mei 1908 dan meninggal dunia di Jakarta, 24 September 1983 di usia 75 tahun.
Roem merupakan seorang diplomat dan salah satu pemimpin Indonesia di perang kemerdekaan Indonesia.
Selama Soekarno menjadi presiden, ia menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri, Menteri Luar Negeri, dan kemudian Mendagri.
1999
Tragedi Semanggi merujuk pada dua kejadian protes masyarakat terhadap pelaksanaan dan agenda Sidang Istimewa MPR yang mengakibatkan tewasnya warga sipil.
Kejadian pertama dikenal dengan Tragedi Semanggi I terjadi pada tanggal 11-13 November 1998, masa pemerintah transisi Indonesia, yang menyebabkan tewasnya 17 warga sipil.
Kejadian kedua dikenal dengan Tragedi Semanggi II terjadi pada 24 September 1999 yang menyebabkan tewasnya seorang mahasiswa dan 11 orang lainnya di seluruh Jakarta serta menyebabkan 217 korban luka-luka.
Pada tanggal 24 September 1999, untuk yang kesekian kalinya tentara melakukan tindak kekerasan kepada aksi-aksi mahasiswa.
Kala itu, adanya pendesakan oleh pemerintahan transisi untuk mengeluarkan Undang-Undang Penanggulangan Keadaan Bahaya (UU PKB) yang materinya menurut banyak kalangan sangat memberikan keleluasaan kepada militer untuk melakukan keadaan negara sesuai kepentingan militer.
Oleh karena itulah mahasiswa bergerak dalam jumlah besar untuk bersama-sama menentang diberlakukannya UU PKB. Mahasiswa dari Universitas Indonesia, Yun Hap meninggal dengan luka tembak di depan Universitas Atma Jaya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Acehzone.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Acehzone.com”, caranya klik link https://t.me/acehzone, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.