BANDA ACEH, ACEHZONE.COM – Gempa berkekuatan 7,8 SR mengguncang Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023) dini hari waktu setempat.
Kejadian tersebut pun membuat porak-poranda kedua negara itu, khususnya Turki.
Akibat kejadian tersebut, korban meninggal yang diperkirakan WHO mencapai 20.000 jiwa.
Sedangkan korban luka-luka lebih dari 12.300 orang, serta kerusakan yang masif pada berbagai fasilitas sosial dan umum lainnya
Kejadian nahas itu pun pernah dialami oleh Aceh pada 26 Desember 2004 silam.
Di mana gempa bumi dengan kekuatan 9,3 SR mengguncang Aceh.
Tak lama usai gempa tersebut, gulungan ombak dengan ketinggian kurang lebih 30 meter, memporak-porandakan negeri berjuluk Serambi Mekkah itu.
Menurut data Bank Dunia, ada 169.000 jiwa, korban meninggal dari Indonesia. Sementara total keseluruhan korban mencapai 230.000 jiwa, di negara-negara terdampak.
Berkaca dari gempa di Turki, masyarakat Aceh tentu merasakan situasi yang sama pada 18 tahun silam.
Di mana korban jiwa berjatuhan akibat bencana dahsyat tersebut.
Sanak saudara dan keluarga hilang, bahkan ada yang tidak ditemukan lagi.
Hal itu pula yang mendorong Pemerintah Aceh membuka penggalangan dana untuk para korban bencana gempa bumi di Turki.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (Kalak BPBA), Dr Ir Ilyas, MP mengatakan, Pemerintah Aceh mengimbau seluruh stakeholder, instansi vertikal, perusahaan, dan masyarakat Aceh untuk mengulurkan tangan berupa donasi untuk korban bencana ini.
Hal itu dilakukan menindaklanjuti Surat Instruksi Gubernur Aceh Nomor: 360/2374, perihal Donasi Aceh untuk Turki Pasca Bencana Gempa Bumi 2023.
Dia mengatakan, penggalangan itu dilakukan selain dari sisi kemanusian, Aceh dan Turki juga memiliki historis sejarah yang cukup panjang.
Hubungan diplomatik itu sudah terjadi sejak masa Kesultanan Aceh pada abad ke-16.
Di mana Aceh beberapa kali mengirim utusan ke Istanbul untuk meminta bantuan militer.
“Saat kita tertimpa bencana tsunami Aceh 2004 silam, Pemerintah Turki juga sangat banyak memberikan bantuan ke kita,” urainya.
“Dan hal ini juga yang membuat kita begitu dekat dengan Turki,” papar Ilyas atau akrab disapa Abi Ilyas.
Pemerintah dan masyarakat Turki telah ikut berperan dalam membantu rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh pasca gempa dan tsunami tahun 2004.
“Maka Pemerintah Aceh melalui Forum Pengurangan Resiko Bencana (F-PRB) Aceh akan melaksanakan penggalangan dana untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak bencana gempa di Turki,” urainya.
“Untuk itu, kami harap bantuan dan partisipasi saudara agar berkenan menyumbangkan dana melalui PT Bank Aceh Syariah atas nama Aceh untuk Turki, Nomor Rekening: 50102240000186,” jelasnya.
Abi Ilyas mengatakan, Gubernur dan Sekda Aceh sudah membicarakan untuk membantu Turki.
Bantuan tersebut diharapkan dari Aparatur Sipil Negara (ASN), pengusaha, perusahaan daerah, dan perusahaan swasta yang beroperasi di Aceh agar ambil andil dalam penggalangan dana ini.
Penggalangan dana itu akan dimulai pada Rabu (8/2/2023).
Kemudian bagi masyarakat, Forum LSM maupun mahasiswa, ia juga mengajak agar bersama-sama melakukan penggalangan donasi tersebut.
Ia berharap, agar penyaluran donasi yang dikumpulkan oleh mahasiswa dan sebagainya, itu tepat sasaran.
Alangkah baiknya, lanjut dia, donasi itu disalurkan satu pintu melalui Pemerintah Aceh dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Satu pintu itu lebih bagus. Kita menyalurkannya atas nama masyarakat Aceh,” papar Kalak BPBA.
“Bantuan dimaksud akan disalurkan kepada Otoritas Pemerintah Turki sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” pungkasnya.(*)
Dilansir dari : SERAMBI